Halaman

Kamis, 18 April 2013

Resume Perspektif Pendidikan SD

RESUME
MODUL 5
KARAKTERISTIK BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR”
Kegiatan Belajar 1

Ditulis dan disusun guna memenuhi tugas;
Mata Kuliah         : Perspektif Pendidikan SD
Dosen Pengampu  : Drs.Sarjiono, M.Pd







Disusun Oleh :
NURFAIZAH SEPTIYANI
NIM : 822309395


PROGRAM S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ PURWOKERTO
POKJAR LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL
DI SITANGGAL
TAHUN REG 2011.1

Kegiatan Belajar 1   : Bentuk-bentuk Kegiatan Belajar yang Biasa Dilakukan                                  Siswa Sekolah Dasar

A.    BELAJAR MENEMUKAN

Menurut Jerome S. Bruner menyatakan  bahwa inti belajar adalah bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Menurut Bruner, selama kegiatan belajar berlangsung hendaknya siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri makna segala sesuatu yang dipelajari ( discovery learning ). Dalam hal ini siswa diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam memecahkan masalah.Dengan cara tersebut di harapkan mereka mampu memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri. Dengan kata lain metode discovery learning mendorong siswa untuk bertanya dan merumuskan jawaban sementara mereka, serta menarik kesimpulan terhadap prinsip umum dari contoh praktik atau pengalaman yang dilakukannya.
Bagus Takwin dalam tulisannya “Belajar Menemukan Kesalahan “ mengatakan bahwa anak dapat diajarkan untuk menemukan kesalahan- kesalahan dari kejadian sehari-hari dengan menggunakan gambar. Untuk stimulus yang lebih kompleks dapat digunakan rangkaian gambar yang memuat beberapa kesalahan , lalu anak diminta menemukan kesalahan dalam rangkaian gambar tersebut. Contoh: tunjukkan serangkaian gambar yang memuat dua atau lebih anak yang sedang berkelahi, lalu ajukan pertanyaan kepada mereka apa yang salah dari perilaku anak-anak dalam rangkaian gambar itu. Jawaban-jawaban anak dapat menjadi bahan diskusi yang dapat merangsang anak untuk berpikir kritis.
Selain itu guru juga dapat menerapkan metode percobaan ( Experimental method ), yaitu metode pengajaran yang mendorong dan memberi kesempatan anak melakukan percobaan sendiri. Terdapat tiga tahapan yang dilakukan anak untuk memudahkan masuknya informasi ,yaitu mendengar, menulis atau menggambar lalu melihat dan melakukan percobaan sendiri. Misalnya, mengajak anak ke kebun pisang untuk menjelaskan tentang pisang. Dengan belajar dari alam, anak dapat mengamati sesuatu secara konkret.

B.    BELAJAR MENYIMAK

Contoh kegiatan belajar menyimak siswa adalah sebagai berikut;
1.    Bermain dengan kata seperti bercerita, membaca serta menulis. Hal ini dapat membantu siswa mengingat nama, tempat, tanggal dan hal-hal lain dengan cara mendengar kemudian menyebutkannya.
2.    Bermain dengan pertanyaan  dengan cara guru memancing keingintahuan dengan berbagai pertanyaan.
3.    Bermain dengan gambar.
4.    Bermain dengan music.

C.   BELAJAR MENIRU
Anak akan banyak sekali belajar melalui melihat, mengamati, menginternalisasi hingga meniru dalam bentuk perilaku, bahkan hingga perilaku hasil meniru menetap sebagai suatu kebiasaan. Oleh karena itu, guru hendaknya selalu memberi contoh yang baik , sehingga siswa akan berperilaku sesuai dengan apa yang biasa dilihatnya.

D.   BELAJAR MENGHAFAL

Kecenderungan siswa belajar dengan metode menghafal ini disebabkan oleh budaya yang terjadi disekolah, yang pada umumnya didominasi oleh komunikasi satu arah , yaitu guru ke siswa  dan kurang merangsang rasa ingin tahu, prakarsa maupun individualisasi. Siswa menjadi penerima yang pasif. Metode menghafal juga mengandung akibat buruk pada perkembangan mental siswa. Metode menghafal merupakan aktivitas yang tidak terlalu banyak menuntut aktivitas berpikir. Hal ini akan berpola dalam banyak bentuk kebiasaan belajar, sehingga siswa kehilanhan sense of learning atau kepekaan untuk belajar. Oleh karena itu sebagai guru harus dapat membenahi metode belajar siswa dan member bekal keterampilan belajar serta berusaha membiasakan siswa menggunakan metode berpikir logis  dan sistematis.

E.    BELAJAR MERANGKAI

Untuk mengembangkan kemampuan belajar merangkai dapat dilakukan dengan permainan aneka jenis binatang.Melalui permainan ini, siswa yang dibagi ke dalam beberapa kelompok binatang diharuskan untuk membuat karakteristik dari binatang yang menjadi kelompoknya. Kemudian menyuruh siswa untuk merangkai pertanyaan mengenai cirri-cirin yang sudah dibuat oleh teman di kelompok lain. Misalnya;
-          Keluarga kambing
a.    Hidupnya di darat
b.    Makanannya rumput
c.    Kegunaanya; sebagai hewan ternak, bulunya dapat dibuat untuk kerajinan tangan,dapat menjadi hewan kurban
d.    Cirri-cirinya; mempunyai 4 kaki, berbulu lembut,mempunyai kepala , berkembang biak dengan melahirkan, tidak punya cakar.
Setelah itu masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan selama presentasi, kelompok lain boleh bertanya atau menambahkan hal-hal lain tentang binatang yang sedang dipresentasikan.

F.    BELAJAR MENGAMALKAN

Metode belajar mengamalkan erat kaitannya dengan mata pelajaran PPKn dan Agama,karena dengan mata pelajaran tersebut anak diajarkan nilai-nilai moral dan perilaku yang hendaknya ditampilkan pada saat mereka bersosialisasi di masyarakat.

G.   BELAJAR MENGANALISIS
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan belajar menganalisis pada siswa SD adalah dengan menggunakan permainan teka-teki atau tebak-tebakan, sehingga anak terbiasa menganalisis suatu permasalahan berdasarkan informasi yang tersedia dan mencari jawabannya.
Manfaat dari permainan teka-teki adalah;
1.    Mengasah daya ingat
2.    Belajar klasifikasi
3.    Mengembangkan kemampuan analisis
4.    Menghibur

H.   BELAJAR MERESPON

Respon merupakan suatu tanggapan yang diberikan oleh seseorang sebagai reaksi dari suatu tertentu. Contoh kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan merespon bagi siswa SD adalah dengan memberikan pertanyaan seputar peristiwa yang terjadi di sekitarnya, misalnya bagaimana respon/tanggapan siswa apabila temannya sedang ditimpa musibah banjir, gempa bumi atau tanah longsor.

I.      BELAJAR MENGORGANISASIKAN

Menurut Carl Rogers yang penting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu;
1.    Manusia memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2.    Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.
3.    Pengorganisasian bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
Contoh belajar mengorganisasikan mata pelajaran IPS SD, ketika anak diberikan pengetahuan tentang sejarah proklamasi kemerdekaan RI, guru dapat membuat skema sebagai berikut.  






J.    BELAJAR MENGAMBIL KEPUTUSAN

Pada situs http://www.tabloidnova.com , ditampilkan contoh bahwa sebenarnya anak sudah belajar secara alami bagaimana mereka harus menentukan pilihan. Pengembangan kemampuan untuk mengambil keputusan dapat dilakukan dengan metode problem solving atau pemecahan masalah.

K.    BERLATIH

Untuk mengembangkan kemampuan berlatih, guru dapat menggunakan metode bermain peran dengan cara mengajak siswa untuk praktek jual beli diwarung sekolah.

L.    BELAJAR MENGHAYATI
Kemampuan menghayati dapat dikembangkan melalui mata pelajaran kesenian, yaitu dengan cara menghayati suatu peran / tokoh dalam cerita atau menghayati makna yang terkandung pada sebuah lagu.

M.   BELAJAR MENGAMATI
Metode untuk membelajarkan anak tentang kemampuan mengamati dapat dilakukan dengan kegiatan mengajak anak untuk mengenal ekosistem perairan laut yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi.


1 komentar: